Jangan Dimakan!
"Jangan dimakan!" “Hah? Apa?” tanyaku menoleh ke belakang. Tetapi tidak ada seorangpun di sana. Jadi, suara siapa yang kudengar tadi? “Jangan dimakan!” bisikan itu kembali terdengar. “Hei, siapa di situ?” teriakku cepat. Kuperiksa satu persatu kamar-kamar wc di toilet itu. Kosong. Ya, ampun! Apa aku sedang berhalusinasi? “Jangan dimakan!” Satu bisikan lagi yang langsung membuatku takut dan menghambur keluar. Toilet setan! Ada suara, namun tak ada pemiliknya, pikirku segera bergabung dengan seluruh keluargaku di rumah makan. Di sana, Ayah dan Ibu sedang berbicara dengan pemilik rumah makan. Lalu kedua kakakku, serta Paman dan Bibi, kami semua duduk menghadap ke meja makan dengan wajah tercengang. Yah, gimana tidak? Ada begitu banyak hidangan di atas. Bukan hanya nasi, bermacam-macam ikan, daging, dan sayuran, tetapi juga aneka kue, minuman dan buah-buahan. Benar-benar mengundang selera. Namun anehnya, semuanya gratis! Kata pemilik rumah makan, kami a...